Mojokerto. Dewan Harian Badan Pembudayaan Kejuangan
’45 (DHC 45) dan Keluarga Besar TNI – Polri Kabupaten/Kota Mojokerto menggelar
kegiatan Balal Bihalal bertempat di Rumah Makan Jimbaran Jalan Raya By Pass KM
50 Kelurahan Meri Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto, Ahad (16/07-2017).
Kegiatan
yang mengusung tema “Dengan Semangat Idul Fitri Kita Rapatkan Barisan Membangun
Persatuan Dan Kesatuan Bangsa” dihadiri
sedikitnya 100 orang, antara lain Dandim 0815 Mojokerto yang diwakili Kasdim
0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos., Kapolres Mojokerto Kota diwakili
Wakapolres Kompol Hadi Prayitno, SH., Kabag Bimas Polres Mojokerto AKP Supardi,
Ketua DHC 45 Kabupaten/Kota Mojokerto H.Bambang Widjanarko, SE., MM..
Tampak
hadir juga Ketua LVRI Mojokerto Letkol Purn Budi Laksana, Ketua Pepabri
Mojokerto Letkol Purn M. Sodiq, KH. Ahmad Suryono, Ketua FKPPI Mojokerto Dra.
Sumarmi, Ketua PPM Mojokerto Joko Aprianto, SE., Anggota DHC 45, LVRI, Pepabri,
FKPPI dan PPM serta undangan.
Ketua
DHC 45 H. Bambang Widjanarko, SE., MM., dalam sambutannya menyampaikan
keinginan untuk mengumpulkan generasi muda khususnya Keluarga Besar TNI – Polri
yang ada di wilayah Mojokerto untuk digembleng dengan pemberian Wawasan
Kebangsaan sebagai salah satu upaya untuk menangkal pengaruh negatif yang
berkembang saat ini seperti maraknya peredaran Narkoba dan faham radikalisme.
Sementara
itu, Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos, menyambut positif niatan
Ketua DHC 45 Mojokerto untuk memberikan pemahaman dan pemantapan wawasan
kebangsaan bagi generasi muda.
“Revitalisasi Wawasan Kebangsaan khususnya bagi generasi muda sangat
penting mengingat estafet kepemimpinan nasional berada ditangan mereka,
keinginan itu sejalan dengan program yang telah dicanangkan Kodim 0815
Mojokerto yakni pemberian Wasbang untuk memberikan pemahaman pemuda tentang pentingnya Nilai dan Semangat
'45”, tegasnya.
Kasdim
mengajak semua komponen masyarakat untuk tetap dapat mempertahankan NKRI.
Perang modern saat ini yang dilancarkan oleh negara lain untuk dapat menguasai
suatu negara dilaksanakan melalui "Proxy War", bukan dengan mengedepankan gelar senjata,
beda dengan tahun 45 saat perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Proxy War, perang dalam memanfaatkan
berbagai aspek berbangsa dan bernegara, bisa dalam bentuk apapun seperti
peredaran Narkoba, penyusupan faham, pergaulan bebas di kalangan pemuda, dan
lain-lain yang tidak nampak dengan jelas.
Untuk
itu ajak Kasdim, diperlukan sinergitas
oleh seluruh komponen bangsa, tidak
hanya TNI, Polri dan Pemerintah namun semua komponen masyarakat karena peran
seluruh warga negara sangat diperlukan dalam upaya bela negara demi mewujudkan
tetap tegaknya NKRI. "Ingat, sistem
pertahanan yang kita anut adalah Sistem Pertahanan Semesta yang mengharuskan
seluruh warga negara terlibat dalam upaya bela negara" lanjut Kasdim.
Acara
diisi dengan Tausiah tentang pentingnya Halal Bihalal untuk mempertahankan NKRI
oleh KH.Ahmad Suyono dan diakhiri dengan ramah tamah.
0 komentar:
Posting Komentar