Hot!

Kasdim 0815 Pemateri Wawasan Kebangsaan Bagi Santri Se-Kota Mojokerto



            
MOJOKERTO.     Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos menjadi pemateri dalam kegiatan Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Wawasan Kebangsaan Bagi Siswa-Siswi Pondok Pesantren se-Kota Mojokerto, Rabu (27/09/2017).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto berlangsung di  Gedung PKK Jalan Hayam Wuruk Nomor 50 Kota Mojokerto, diikuti  sekitar 100 orang peserta serta dihadiri Sekretaris Bakesbangpol Kota Mojokerto, Zuhrini, SE., Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Bakesbangpol Kota Mojokerto, H. Hasyim Ilham, SH.    

Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto, H. Anang Fahrurroji, S.Sos., M.Si., dalam kata pembukanya menyampaikan, kegiatan sosialisasi seperti ini sangat penting dilaksanakan, ini merupakan komitmen kita bersama  untuk membangun jati diri bangsa.  Lanjutnya, sejak awal berdirinya NKRI, para pendiri bangsa sudah menyadari dengan keberagaman yang ada selain sebagai kekayaan bangsa juga berpotensi timbulnya berbagai ancaman dalam berbagai aspek.  

Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S. Sos, dalam materinya berjudul Peran Pemuda Dalam Upaya Bela Negara Guna Mempertahankan NKRI,  menjelaskan tentang sejarah nusantara yang mencapai puncak kejayaannya pada era Kerajaan Majapahit, kemudian masa perang kemerdekaan hingga Indonesia merdeka melalui Proklamasi 17 Agustus 1945.   Setelah Indonesia Merdeka, tentunya kita, semua warga negara Indonesia harus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif, seperti para pelajar atau santri melalui belajar yang rajin, menuntut ilmu setingi-tingginya demi meraih cita-cita.

Indonesia yang terhampar dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote-Ndau, dengan segala kekayaan alamnya yang terkandung didalamnya. Selain menjadi berkah, kekayaan alam yang melimpah ruah tersebut telah mengundang hasrat negara lain untuk menguasainya.  Berbagai cara digunakan agar Indonesia tidak maju dan tetap bergantung kepada negara lain, salah satunya melalui proxy war atau perang dalam berbagai aspek berbangsa dan bernegara seperti melalui peredaran narkoba, penyebarluasan faham radikal, penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa dan lain-lain.  “Untuk itu, semua komponen masyarakat harus menyamakan persepsi tentang ancaman termasuk kesatuan sikap sebagai solusinya”, terang Kasdim.

Terkait dengan peran pemuda dalam upaya bela negara guna mempertahankan NKRI, diantaranya melalui belajar yang rajin agar mampu mencapai cita-cita, mentaati norma agama, mematuhi peraturan pemerintah.   Generasi muda sebagai agen perubahan harus mampu bertahan dan bersaing di tengah persaingan global dengan segala tantangannya, bila tidak kita persiapkan pasti akan tergilas. 

Selain itu, generasi muda sebagai penerus kepemimpinan bangsa, harus benar-benar mengerti, memahami, mengamalkan dan melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila serta budaya adiluhung.   “Pahami dan jangan tinggalkan sejarah bangsa, perkokoh sikap cinta tanah air dan mantapkan semangat bela negara serta Empat Pilar Kebangsaan demi tetap tegaknya NKRI yag kita cintai bersama”, tegas Kasdim.   

Usai materi Kasdim, pemateri berikutnya dari Bakesbangpol Provinsi Jatim, Jonathan menyampaikan tentang Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila. (Penrem 082/CPYJ )

0 komentar:

Posting Komentar