Mojokerto. Babinsa Kelurahan Gunung
Gedangan Koramil 0815/19 Magersari Kodim 0815 Mojokerto Serma Sudirman mewakili
Danramil 0815/19 Magersari, menghadiri pertemuan rutin bersama Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kota Mojokerto yang berlangsung di kediaman Sdr.
Sakeh, Gapoktan Gunung Anyar Lingkungan Gunung Anyar RT 02 RW 06
Kelurahan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, Rabu (14/02/2018).
Hadir dalam kegiatan tersebut sekitar 45 orang, antara lain Ka
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto Drs. R. Happy Dwi
Prastiawan, M.Si., Perwakilan dari Bulog Sub Divre IV Surabaya Selatan,
Perwakilan dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim drh. Putra, Koordinator PPL
se-Kota Mojokerto, Ketua Gapoktan Kota Mojokerto Suhartono, dan Ketua Poktan
se-Kota Mojokerto
Ka
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto Drs. R. Happy Dwi
Prastiawan, M.Si., menyampaikan rasa bangganya dengan para kelompok tani
di Kota Mojokerto yang semakin hari kian maju. Ia juga menyetujui
saran dari kelompok tani untuk membuat pegupon (rumah burung hantu) untuk
mengatasi hama tikus. Pihaknya siap membantu 2 unit pegupon untuk
dimanfaatkan kelompok tani dan ke depan dapat dikembangkan dengan penangkaran
burung hantu.
Berikutnya
tanya jawab dan saran pendapat seputar materi ketahanan pangan, pertanian dan
peternakan, serta kendala dan cara mengatasinya. Tampak semua peserta turut
berparsipasi aktif dalam even tanya jawab tersebut, terbukti dengan
terlontarnya beberapa pertanyaan dari Poktan.
Diantaranya
untuk unggas seperti ayam yang mari akibat aratan (sakit), apa boleh untuk
pakan ikan lele. Ini langsung ditanggapi oleh drh. Putra, bahwa
untuk ayam yang mati karena sakit tidak boleh digunakan untuk pakan ikan lele
karena dikhawatirkan bakteri/virusnya menular kepada orang yang mengkonsumsi
ikan lele tersebut.
Poktan tidak bisa menjual ke Bulog bila harganya terlalu rendah
karena Poktan juga harus membayar buruh panen dan biaya transport, sementara ke
tengkulak harganya tinggi dan tidak menanggung biaya buruh panen maupun
transport. Perwakilan dari pihak Bulog akan menyampaikan yang
menjadi kendala Poktan ke Pimpinan, sementara ini pihaknya hanya menerima beras
untuk padi langsung diserap mitra Bulog.
Beberapa Poktan lainnya juga menyarankan terkait KUR Tani dari
BNI mohon dapatnya pelunasannya dilakukan dalam waktu satu tahun. Kemudian
pinjam mini ekskavator dari Kodim 0815 untuk pengerukan saluran irigasi
pertanian agar digratiskan.
Dalam tanggapannya, Serma Sudirman yang mewakili Danramil
0815/19 Magersari Kapten Arh Suminto, menyampaikan, mengingat dari pihak BNI
berhalangan hadir, maka untuk sementara permasalahan KUR Tani BNI akan kami
tampung dan dilaporkan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti dan akan dibantu dalam
proses mendapatkan KUR Tani BNI.
Termasuk pada saat panen nanti pihak petani juga langsung
mendapatkan uang hasil panennya dengan dibeli oleh pihak Kodim/Bulog dari hasil
pinjaman dana yang bekerjasama dengan BRI, Jadi mulai tanam sampai dengan panen
sudah difasilitasi semua oleh negara dalam hal ini pemerintah daerah yang
bekerjasama dengan BNI pada saat tanam dan BRI pada saat panen. “Diharapkan
ketahanan pangan di wilayah Kota Mojokerto dapat tercapai sehingga bisa
swasembada beras, ungkapnya.
Sedangkan untuk mini ekskavator yang pemanfaatannya untuk
normalisasi saluran irigasi tersier untuk kepentingan pertanian, tidak
disewakan namun perawatannya termasuk BBM dan operator ditanggung
pengguna/pemakai, demikian jelas Serma Sudirman. (Pendim-0815)
0 komentar:
Posting Komentar