Mojokerto. Dalam
rangka pembinaan wilayah demi suksesnya program pembangunan yang dijalankan
pemerintah, Kodim 0815 Mojokerto menggelar komunikasi sosial (Komsos) dengan
aparat pemerintah daerah, yang berlangsung di Sun Palace Hotel Jalan Raya KM 64
Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (09/05/2018) siang.
Kegiatan
Komsos kali ini mengusung tema
"Melalui Komunikasi Sosial Dengan Aparat Pemerintah, Kita
Tingkatkan Sinergitas Dan Kerjasama Antara TNI - AD Dengan Pemerintah Daerah
Dalam Rangka Mensukseskan Program Pemerintah RI Di Daerah", dibuka oleh
Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos mewakili Dandim 0815 Letkol Kav
Hermawan Weharima, S.H.
Hadir
dalam kegiatan tersebut sekitar 100 orang, antara lain Para Danramil Jajaran
Kodim 0815, Perwira Staf Kodim 0815. Para Sekcam se-Kabupaten Mojokerto, Para
Kanit Binmas se-Polres Mojokerto dan segenap undangan.
Acara
diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan
Dandim 0815 yang dibacakan Kasdim 0815 Mayor Inf Nuryakin, S.Sos, yang
menyampaikan bahwa Komsos dengan aparat
pemerintah ini bertujuan untuk memelihara komunikasi dengan aparat pemerintah
sehingga terwujudnya ikatan yang
harmonis. Melalui Komsos, ini dapat
menyamakan persepsi tentang situasi dan kondisi wilayah, ucap Kasdim.
Sebelum
mengakhiri sambutannya, Kasdim menegaskan tujuan Komsos ini untuk menjalin
kerja sama antara Pihak TNI, Polri dan Aparat Pemerintahan di daerah demi menjaga
kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Usai
menyampaikan sambutan, dilanjutkan pemberian materi oleh Kasdim 0815 Mayor Inf
Nuryakin, S.Sos, yang diantaranya mengupas Sejarah Indonesia dari masa ke masa,
mulai Kerajaan Nusantara Sriwijaya dan Majapahit hingga Proklamasi Kemerdekaan
RI. Setelah Indonesia merdeka hingga masa pemberontakan, tak luput dipaparkan
Kasdim.
Kasdim
mengajak untuk mewaspadai munculnya bahaya laten komunis, terlebih sebagai
aparat di wilayah harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat apa
sebenarnya ideologi komunis. Seperti kita ketahui bersama, negara negara besar
di dunia yang berfaham komunis nyatanya tercerai berai, apakah kita masih
mengharap ideologi tersebut.
Masih
papar Kasdim, letak geografis dan kekayaan alam Indonesia selain membawa
sejumlah manfaat juga sekaligus menjadi potensi ancaman melalui perang yang
dilancarkan pihak ketiga melalui perang proxy atau proxy war, yang merusak
semua aspek berbangsa dan bernegara, baik dari sisi ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan dan keamanan.
“Kita
semua memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan bela negara sebagaimana
yang diatur pada pasal 27 ayat 3, pasal
30 UUD 1945, dan UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, tandasnya.
Di
akhir materinya, Kasdim mengajak semua aparatur pemerintah bergandengan tangan
dan bersinergi untuk mensukseskan Pilkada maupun Pemilu mendatang. *Pendim-0815*
0 komentar:
Posting Komentar