Mojokerto
– Pembinaan wilayah terus dilakukan oleh Koramil Jajaran Kodim 0815
Mojokerto, seperti Koramil 0815/11 Pungging yang diwakili Bati Tuud Peltu Agus
Gunadi yang turut serta mengikuti kegiatan Mini Lokakarya Lintas Sektor UPT
Puskesmas Watukenongo, Senin (30/07/2018).
Acara yang
berlangsung di Aula UPT Puskesmas Watukenongo Dusun Dakon Desa Watukenongo
Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto dipimpin Kepala UPT Puskesmas
Watukenongo dr. Tommy Sitompul dan diikuti sedikitnya 30 orang.
Acara dibuka
oleh Camat Pungging yang diwakili Kasi Kemasyarakatan Karman, S.Pd, dilanjutkan
Kepala UPT Puskesmas Watukenongo dr. Tomy Sitompul, yang menyampaikan, UPT
Puskesmas Watukenongo bekerjasama dengan Forpimka dan instansi terkait,
menyelenggarakan Minilok Lintas Sektor guna memaksimalkan program kesehatan
yang dicanangkan pemerintah.
Mengingat
kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, maka sudah menjadi
kewajiban kita untuk melaksanakan Program Indonesia Sehat yang dicanangkan
pemerintah. “Permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Watu Kenongo kita diskusikan dan cari solusinya, sehingga kegiatan Minilok ini
bermanfaat bagi kita dan masyarakat”, ungkapnya.
Acara
dilanjutkan dengan Sosialisasi Promosi Kesehatan (Promkes) oleh penyaji, Suci
Heni, Amd, Keb, yang diantaranya menyampaikan Program Promkes, diprioritaskan
pada kegiatan Desa Siaga yang didalamnya terdapat Survey Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang merupakan elemen penilaian dari
Akreditasi Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Masih
lanjutnya, Desa Siaga yaitu desa yang memiliki kesiapan kesehatan dan
mendekatkan pelayanan kesehatan di lingkungan masyarakat. Digalakannya desa
siaga, karena masih muncul penyakit- penyakit baru seperti HIV/AIDS, Sars, flu
burung, Narkoba, dan lain-lain, sehingga dibutuhkan langkah antisipasi dan
penanganan. Tujuan desa siaga ini demi terwujudnya masyarakat desa
yang sehat, peduli, tanggap terhadap permasalahan kesehatan di lingkungan
masyarakat, pungkasnya.
Masih dalam
forum yang sama, Karyati, Amd, Keb, dalam laporannya, menjelaskan tentang
pencapaian program KB, termasuk jenis alat kontrasepsi KB antara lain IUD, MIP,
MOW, Susuk/Implan (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit), Suntik, Pil, dan Kondom.
Hasil survey
sampai dengan bulan Juli 2018, lanjutnya, diketahui masyarakat lebih banyak
memakai alat kontrasepsi jenis suntik, mengapa demikian ? permasalahannya,
karena sebagian masyarakat kita masih khawatir dan kurangnya pemahaman tentang
alat kontrasepsi jenis IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) padahal itu
salah satu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Sementara,
Bati Tuud Koramil 0815/11 Pungging Peltu Agus Gunadi mewakili Danramil,
menyampaikan, bahwa pihak Koramil (TNI) akan terus mendukung dan mensukseskan
program kesehatan yang dicanangkan pemerintah, demi terwujudnya masyarakat yang
sehat dan sejahtera.
Tampak hadir
dalam acara tersebut, Kapolsek Pungging diwakili Wakapolsek Pungging Ipda M.
Sugeng, Perwakilan KUA Kecamatan Pungging, Perwakilan Pemerintah Desa di
wilayah kerja UPT Puskesmas Watukenongo, Babinsa Kopka Abdul Azis,
Bhabinkamtibmas Brigadir Muslimin, dan Staf UPT Puskesmas
Watukenongo.
0 komentar:
Posting Komentar