Mojokerto, - Kepala Staf
Kodim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos, hadir sekaligus menjadi
pemateri pada kegiatan Rakor Pengurus Forum Kewaspadaaan Dini Masyarakat
(FKDM), Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Se-Wilayah Kota Mojokerto di Ruang
Pertemuan Gedung PKK Jalan Hayam Wuruk Nomor 50 Kota Mojokerto, Jawa Timur,
Kamis (20/09/2018).
Acara dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto, Anang
Faruroji, S.Sos, M.Si, selaku penyelenggara, yang dalam sambutannya
menyampaikan, bahwa terwujudnya iklim yang kondusif di wilayah Kota Mojokerto
tak lepas dari adanya kerja sama Pemerintah daerah, instansi terkait, FKDM dan
peran serta dari seluruh warga Kota Mojokerto.
“Kondisi ini harus terus dipelihara, untuk itu para pengurus
FKDM, Tomas dan Toga harus peka terhadap permasalahan yang muncul di masyarakat
melalui upaya lapor cepat dan temu cepat sehingga permasalahan dapat
dilokalisir dan dituntaskan dengan segera. FKDM harus membantu pemerintah
sesuai tugas dan fungsinya di masyarakat,” pintanya.
Pada kesempatan berikutnya, Kepala Staf Kodim 0815 Mojokerto
Mayor Inf Nuryakin, S.Sos, menyampaikan materi bertajuk “Mendeteksi Berbagai
Kerawanan Pada Masyarakat Dengan Cara Lapor Cepat Dan Temu Cepat”, yang memaparkan
kondisi global, regional dan kondisi dalam negeri termasuk kondisi sosial dan
kemungkinan ancaman terkini yang dihadapi Bangsa Indonesia termasuk masyarakat
Kota Mojokerto.
Kondisi global dan regional ini, lanjut Kasdim, sangat
berpengaruh terhadap kondisi dalam negeri terlebih di era digital dan
globalisasi seperti saat ini. “Pasca berakhirnya perang dingin
antara Blok Barat dan Blok Timur setelah tumbangnya Uni Soviet, maka peta
politik dunia telah berubah dan saling berebut pengaruh, serta akses informasi
semakin terbuka, dimana wawasan dan ilmu pengetahuan akan semakin bertambah
yang tentunya bisa mengubah cara pandang masyarakat tentang politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan,”paparnya.
Kemungkinan ancaman yang dihadapi, diantaranya ancaman
tradisional berupa invasi atau agresi militer negara lain, tetapi hal ini
dimungkinkan kecil terjadi karena ada peran PBB dan reaksi dunia internasional.
Namun yang paling berpotensi bahkan sebagian sudah terjadi yakni ancaman non
tradisional yang bersumber dari kejahatan terorganisir lintas negara dengan
memanfaatkan kondisi dalam negeri yang tidak kondusif dengan memanfaatkan
Ipoleksosbud Hankam.
“Ancaman yang terjadi dalam bentuk terorisme, gerakan separatis,
aksi radikalisme, konflik komunal, dampak bencana alam, kejahatan lintas negara
seperti perompakan, penyelundupan manusia, perdagangan manusia/trafficking,
illegal fishing, penyelundupan Narkoba dan lain-lain,” bebernya.
Agar semua itu tidak terjadi, maka semua pihak baik FKDM, Tomas
dan Toga harus mengantisipasinya melalui membangun kepekaan/kewaspadaan dengan
mengamati setiap bentuk perubahan yang tidak wajar di lingkungan, selanjutnya
dikembangkan dengan mengamati permasalahan yang lebih luas dan kompleks serta
diikuti perkembangannya secara berkelanjutan, urai mata rantainya kemungkinan
ada keterkaitan dengan peristiwa lainnya.
“Langkah ini merupakan bentuk dari kegiatan deteksi dini dan
cegah dini yang harus ditindaklanjuti dengan lapor cepat dan temu cepat. Hal
ini bisa diterapkan terhadap setiap perkembangan situasi baik geografi,
demografi dan kondisi sosial yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan
masyarakat. Namun tentunya ada tata cara atau prosedur yang harus
dilalui sehingga kegiatan deteksi dini dan cegah dini dapat berlangsung secara
sistematis dan berkesinambungan,” jelas Kasdim.
Sebelum mengakhiri materinya, Kasdim berpesan kepada pengurus
FKDM, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memberikan pencerahan kepada
masyarakat dan pengikutnya agar tidak mudah terpengaruh atau terprovokasi oleh
isue-isue yang belum tentu kebenarannya. “Hindari gesekan sekecil apapun
terlebih di tahun politik ini, demi terwujudnya kondusifitas di wilayah
sehingga pesta demokrasi (Pileg-Pilpres, -red) yang akan datang berlangsung
aman dan damai,” pintanya.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Bakesbangpol
Kota Mojokerto Zuhrini, SE, Kabid Ketahanan Bangsa dan Kewaspadaan Nasional
Bakesbangpol Kota Mojokerto Drs. Moch. Andy Subono, Kasat Intelkam Polres
Mojokerto Kota AKP Setio Agus Triwidodo, SH selaku pemateri, Kasi Intel Kejari
Kota Mojokerto Ali Munif, SH, Ketua FKDM Kota Mojokerto H. Fatoni, S.Ag,
Pengurus dan Anggota FKDM, Tomas dan Toga Se-Wilayah Kota Mojokerto kurang
lebih 75 orang.
0 komentar:
Posting Komentar