Mojokerto,
- Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0815 Mojokerto Mayor Arm Imam Duhri
memberikan pembekalan bela negara bagi Satuan Linmas Desa/Kelurahan Perwakilan
dari 5 Kecamatan yakni, Kecamatan Mojosari, Pungging, Kutorejo, Dlanggu dan
Kecamatan Ngoro, di Unit Pelatihan Kerja (BLK) Disnaker Provinsi Jatim, Jalan
Raya Pasinan Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,
Selasa (13/11/2018).
Kegiatan yang
diselenggarakan Satuan Kepolisian Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto
bertajuk “Optimalisasi Peran Satuan Linmas Desa/Kelurahan Dalam PAM Swakarsa di
Daerah”, dibuka Kabid Linmas Satpol PP Kabupaten Mojokerto Drs. Karel, MM dan
diikuti 80 peserta.
Dalam
pengantarnya, Kabid Linmas menyampaikan, kegiatan ini sudah dimulai sejak
tanggal 7 Nopember 2018 pekan lalu dengan peserta perwakilan tiap desa dari
sembilan kecamatan yakni Kecamatan Trowulan, Sooko, Puri, Bangsal, Mojoanyar,
Gedeg, Kemlagi, Jetis dan Kecamatan Dawarblandong. Kabid Linmas juga
mengajak para Peserta Pembekalan Satlinmas menjadi pelopor di setiap lingkungan
dan dalam setiap kegiatan, mulai tingkat RT, RW dan Desa/Kelurahan.
“Digelarnya
kegiatan ini dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan integritas anggota
Satlinmas sehingga mampu mewujudkan situasi yang kondusif di desa/kelurahan
menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2019
mendatang,” tandasnya.
Sementara
Pabung Kodim 0815 Mojokerto Mayor Arm Imam Duhri dalam materi berjudul
"Menciptakan Ketahanan Nasional Guna Menjaga Keutuhan NKRI", mengajak
peserta untuk kilas balik sejarah merebut kemerdekaan, mulai perjuangan
bersifat kedaerahan, kemudian muncul semangat kebangsaan dengan berdirinya
organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908, yang 20 tahun kemudian lahir Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928. Dan 17 tahun berikutnya lahirlah Negara Indonesia melalui
Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Pabung juga
menjelaskan, setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata masih menyisakan
sejumlah ancaman berupa pemberontakan separatis di berbagai daerah yang
berupaya merongrong kewibawaan pemerintah dan keutuhan NKRI. Namun dengan
tekad dan semangat persatuan, Bangsa Indonesia mampu mengatasi semua ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan.
Di era mengisi
kemerdekaan ini, lanjut Pabung, kita, semua warga bangsa, dan seluruh warga
negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk bela negara.
Seperti kita ketahui bersama, Negara Indonesia (NKRI) memiliki kekayaan alam
yang melimpah dari 17.504 pulau yang membentang dari Pulau Sabang hingga
Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote, yang tentunya apabila dikelola
dengan baik dan benar akan menjadi modal dasar pembangunan yang mampu
mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Akan tetapi,
lanjut Pabung, kekayaan alam yang melimpah tersebut selain menjadi rahmat bagi
kita masyarakat Indonesia, tentunya berpotensi membuat iri bangsa-bangsa lain
bahkan memunculkan sejumlah ancaman dari negara-negara tertentu yang
ingin menguasai dan memecah belah bangsa Indonesia.
Untuk menghadapi
itu semua, masih lanjut Pabung, kita harus mengawalinya dari pribadi-pribadi,
rumah tangga, kelompok kecil, lingkungan RT, RW, Dusun dan Desa, mewujudkan dan
menciptakan ketahanan dari hal-hal yang kontra produktif, membentengi diri dari
pengaruh globalisasi yang tidak sejalan dengan budaya bangsa serta hal-hal lain
yang berdampak negatif bagi pribadi, keluarga dan lingkungan.
“Terbentuknya
ketahanan dari lingkup terkecil akan berdampak positif bagi terwujudnya
ketahanan di tingkat desa, wilayah kecamatan, kabupaten/kota hingga tataran
lebih tinggi yakni provinsi dan nasional,” tandasnya.
Saudara-saudara
anggota Satlinmas sebagai garda terdepan di tingkat desa/kelurahan memiliki
peran penting dan strategis dalam mewujudkan ketahanan di lingkungan termasuk
mewujudkan situasi yang kondusif.
“Partisipasi
aktif Satlinmas dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan kondusif demi
terwujudnya ketahanan suatu wilayah bahkan ketahanan nasional merupakan
perwujudan dari sikap bela negara,” tegasnya.
Pada kesempatan
tersebut, Pabung juga mengajak untuk bersama-sama memahami dan mengamalkan
Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI
dan Bhinneka Tunggal Ika, dalam keseharian, berinteraksi dengan sesama,
lingkungan dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Para Anggota
Satlinmas harus meningkatkan kemampuan, kapasitas, integritas dan nasionalisme
terhadap NKRI sehingga memiliki naluri dan kepekaan terhadap datangnya setiap
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi sehingga akan tercipta
ketahanan di suatu wilayah demi terwujudnya ketahanan nasional dan keutuhan
NKRI,”pesan Pabung di akhir materinya.
0 komentar:
Posting Komentar