Mojokerto. Danramil 0815/19
Magersari Kodim 0815 Mojokerto Lettu Inf Heru Widodo CP bersama Peneliti
Tanaman Pangan dari BPTP Propinsi Jatim Ir. Rohmad Budiono, M.Sc, melaksanakan
panen padi dengan Teknologi Singgang, bertempat di Area Sawah seluas 2.500 M2
di Lingkungan Sumolepen Gang Sawah Kelurahan Balongsari Kecamatan Magersari
Kota Mojokerto milik H. Durajak, pada Senin (23/01-2017).
Menurut
keterangan Peneliti BPTP Jatim Ir. Rohmad Budiono MSc, melalui Danramil, teknologi singgang harus diterapkan dengan
konsep PTT (Pengelolaan Tanaman secara Terpadu) padi sawah. Salah satu komponen
pentingnya adalah tanam secara jajar legowo (jarwo) 2:1. Kalau tidak 2:1, itu bukan
jajar legowo. “Penerapan teknologi singgang harus direncanakan dengan
baik”, lanjutnya, “terutama pada dua minggu sebelum dan setelah panen. Batang
padi harus dijaga tetap segar. Caranya, tanaman diairi tujuh hari sebelum
panen, atau panen diajukan 5 - 7 hari sebelumnya.”
“Tujuh hari setelah panen, diamati
apakah singgang alami tumbuh apa tidak. Jika tumbuh lebih 70%, maka teknologi
singgang layak diterapkan. Selanjutnya, pangkas tunggul padi sampai di pangkal,
kira-kira tersisa maksimal 3 cm. Biarkan selama 2-3 hari, lalu airi kembali.
Bila ada tunggul yang mati, sulam dengan memecah tunggul yang hidup di
dekatnya. Tujuh hari setelah pangkas, segera lakukan pemupukan dengan dosis 15%
lebih tinggi dari dosis pupuk dasar rekomendasi. Selebihnya tanaman dipelihara seperti biasa.”
Keuntungan menerapkan teknologi
Singgang, diantaranya : tidak perlu pengolahan lahan seperti
pembenihan/persemaian, tidak harus membajak dan tidak menanam; Menghemat biaya
30%, Sistem
Tehnologi Singgang dapat dilakukan sampai dengan 4 kali dan waktu panen lebih
cepat 20 hari dari tanam padi regular.
Lebih
lanjut Ir. Rohmad Budiono, MSc (Peneliti Tanaman Pangan BPTP Propinsi Jatim)
bahwa Sistem Tehnologi Singgang hasilnya lebih bagus dibandingkan dengan tanam padi reguler selain itu petani yang biasanya dalam 1 tahun hanya bisa panen 2
kali dengan sistem singgang bisa panen 3 kali dalam 1 tahun.
Dalam kesempatan
tersebut, Danramil 0815/19 Magersari, menyampaikan kepada para Kelompok Tani
apabila memerlukan alat mesin pertanian seperti traktor, mesin tanam, dan lain-lain
agar menyampaikan melalui Babinsa. Pihak
TNI AD akan berupaya membantu kebutuhan para petani. Pungkas Danramil. Turut serta
dalam kegiatan tersebut, antara lain para Babinsa Ramil Magersari dan Pok Tani
Lingkungan Sumolepon Kel. Balongsari, Magersari Kota Mojokerto.
0 komentar:
Posting Komentar