MOJOKERTO. Komandan
Kodim 0815 Mojokerto yang diwakili Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0815 Mayor
Arm Imam Duhri menghadiri Milad Ke-29 Ponpes Salafiyyah Fatchul Ulum bertempat
di halaman Ponpes Salafiyyah Fatchul Ulum Dusun Pacet Utara Desa Pacet
Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Minggu (01/10/2017).
Perhelatan Akbar Milad Ke-29 Ponpes
Salafiyyah Fatchul Ulum yang dibarengkan dengan acara Temu Alumni Ponpes
Salafiyyah Fatchul Ulum dan Peringatan hari Kesaktian Pancasila, dihadiri sekitar 1.000 orang, antara lain Wagub Jatim
Drs. H. Saifullah Yusuf, Bupati Mojokerto diwakili Bambang Purwanto, SH.,
M.Hum., Kapolres Mojokerto diwakili KBO
Sabhara Ipda Wintarno.
Tampak pula, KH. Mansur dari Malang,
Prof. DR. H. Kusumo (Budayawan), Tokoh Lintas Agama Mojokerto, Camat Pacet
Norman Handhito, S.IP. M.Si., Danramil Pacet, Kapolsek Pacet, Dewan Guru dan
karyawan Ponpes Salafiyyah Fatchul Ulum, Alumni dan Santri Ponpes Salafiyyah
Fatchul Ulum serta Jamaah Ngaji Ponpes Salafiyyah Fatchul Ulum dan undangan.
Pengasuh Ponpes Salafiyyah Fatchul Ulum
KH. Muslikhudin Abas, dalam pengantarnya menyampaikan, kegiatan temu alumni tahunan ini, bertepatan
dengan Milad Ke-29 Ponpes Salafiyyah Fachul Ulum dan Hari Kesaktian Pancasila
bertujuan untuk meningkatkan hubungan ukhuwah Islamiyah dan silaturahim alumni
Ponpes Salafiyyah Fatchul Ulum. “Kita
merupakan bangsa yang besar yang penuh dengan keanekaragaman suku, budaya,
bahasa, agama dan adat istiadat yang tetap menyatu menjadi NKRI”, ucapnya.
Sementara Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah
Yusuf (Gus Iful), dalam sambutannya menyampaikan, semoga kegiatan Milad Ke-29
Ponpes Salafiyyah Fachul Ulum yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila
ini memberikan hubungan silaturahmi dan ukhuwah islamiyah yang lebih kuat
dengan segala tokoh lintas agama demi menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Lanjutnya, Bangsa Indonesia
merupakan negara kebangsaan yang Bhineka
Tunggal Ika yang penuh dengan keanekaragaman.
Untuk itu kita harus tetap menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI walaupun
banyak permasalahan bangsa yang kita hadapi, namun kita tetap berusaha
menyelesaikan setiap permasalahan sesuai aturan pemerintah dengan mengedepankan
musyawarah.
Persatuan Indonesia tidak membedakan
agama, budaya, suku, bahasa dan adat istiadat kita menyatu dalam Bhineka
Tunggal Ika dari Sabang sampai Merauke. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Indonesia harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam
bentuk budaya gotong royong. Semoga kerukunan, musyawarah dan gotong royong
yang kita bangun ini dapat menyelesaikan setiap permasalahan Bangsa
Indonesia. Acara diakhiri dengan Do'a
untuk Negeri Indonesia oleh para Tokoh Lintas Agama Mojokerto dilanjutkan
pemotongan tumpeng. (Pendim 0815-Rem
082).
0 komentar:
Posting Komentar