Mojokerto. Upaya
khusus (Upsus) pendampingan ketahanan pangan terus dilakukan para Babinsa
Koramil Jajaran Kodim 0815 Mojokerto, kali ini Babinsa Japanan Koramil 0815/06
Kemlagi Pelda Ayub Matalaen dibantu Sertu Choirul Anam bersama PPL setempat
Ri'ah Winandari, SP., melakukan pendampingan pengubinan padi di lahan milik Ibu
Sinem Dusun Gondoruso Desa Japanan Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto,
Jum’at (09/02/2018).
Kegiatan
pengubinan yang berlangsung di lahan seluas 0,14 Ha (100 Bata)
diikuti Koordinator PPL Kecamatan Kemlagi Joko Prastyo, SP., Petugas
BPS Kabupaten Mojokerto Iswanto Elly Pribadi, SE., 6 orang
anggota PPL dari BPP Kecamatan Kemlagi, dan Ketua Poktan Karya Tani II Slamet
beserta anggota.
Koordinator PPL
Kecamatan Kemlagi Joko Prastyo, SP, menyampaikan secara rinci hasil pengubinan dengan luas ubinan 2,5
meter x 2,5 meter, panjang malai 22 cm, jumlah bulir 140, jumlah anakan 15 -
22, jumlah rumpun 225, Varietas padi jenis Ciherang, berat ubinan 4,89 Kg,
hasil produktivitas 7,82 ton dipotong 15% galengan/pematang = 6,65 ton, harga
GKP 4800/Kg, harga GKG 6200/Kg.
Untuk diketahui, pengubinan ini
dilakukan untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen produk
pertanian seperti padi dan jagung, dalam luasan 1 hamparan (1 ha). Pengubinan
ini dilakukan pada tanaman padi yang sudah siap untuk dipanen. Peralatan yang
perlu disiapkan diantaranya bilah besi yang dirangkai sebanyak 4 buah dengan
ukuran 2,5 m2, alat timbang dan buku panduan dari BPS untuk mencari
random kotak ubinan yang akan diambil sebagai sample
perhitungannya. Selain peralatan utama tersebut, juga harus
disiapkan alat bantu lainnya seperti sabit/pemotong padi, alat perontok padi
dan sak/kantong plastik.
Danramil 0815/06 Kemlagi Kapten Inf
Eko Wahyudi, mengatakan, pendampingan pengubinan padi siap panen hasil program
optimasi dengan sistem tanam jajar legowo (Jarwo) dengan varietas
Ciherang di lahan milik Poktan Karya Tani II ini, merupakan upaya khusus dalam
mendukung dan mensukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan
pemerintah.
Pendampingan itu sendiri sebenarnya
tidak hanya dilakukan pada saat pengubinan menjelang panen saja, namun dimulai
sejak pengolahan lahan, masa tanam, perawatan hingga masa panen tiba, ini
dilakukan secara berkelanjutan.
“Pendampingan itu sendiri
sebenarnya tidak hanya dilakukan pada saat pengubinan menjelang panen saja,
namun dimulai sejak pengolahan lahan, masa tanam, perawatan hingga masa panen
tiba, ini dilakukan secara berkelanjutan” tegas Danramil.
“Seyogyanya
seusai panen ini, para petani segera mengolah lahan untuk masa tanam berikutnya
sehingga rentang waktu panen dengan masa tanam tidak terlalu lama, dan alangkah
baiknya bila dalam masa tanam dilakukan serentak”, harapnya. (Pendim-0815)
0 komentar:
Posting Komentar