Mojokerto. Forkopimda
Kabupaten Mojokerto, yakni Wakil Bupati Mojokerto H. Pungkasiadi, SH, Kapolres
Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata, S.Sos, S.IK, MH, Dandim 0815/Mojokerto
Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., Kajari Kabupaten Mojokerto, menggelar Rakor
dan Silaturahim bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten
Mojokerto, di Gedung Wira Pratama Lantai 2 Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada
Nomor 99, Mojosari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa
(27/03/2018).
Rapat Koordinasi dan Silaturahmi FKUB Kabupaten Mojokerto dengan
tema "Anti Berita Hoax dan Ujaran Kebencian", yang diselenggarakan
Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, dihadiri Kakan Kemenag Kabupaten Mojokerto,
Drs. Abdul Wahib, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Eddy Taufiq, S.STP,
Ketua MUI/Wakil Ketua FKUB Kabupaten Mojokerto KH. Mashul Ismail, Ketua PCNU
Kabupaten Mojokerto, KH Drs. Sihabul Irfan Arief, M.Pdi, Ketua Forum
Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Mojokerto Drs. Machfud Said, M.
Pd, Perwakilan Ormas se-Kab. Mojokerto dan Anggota FKUB Kabupaten Mojokerto.
Wakil Bupati Mojokerto, H. Pungkasiadi, SH, dalam sambutannya,
diantaranya menyampaikan, pelaksanaan Rapat Koordinasi FKUB saat ini dalam
rangka menjaga kerukunan umat beragama khususnya menjelang even-even Politik
pada tahun 2018 – 2019. Diharapkan dengan kerukunan umat beragama khususnya di
Mojokerto dapat menghindari segala kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang
akan membenturkan antar umat beragama, ujarnya.
Wabup berharap, semua tokoh agama di wilayah Kabupaten Mojokerto
sepakat menjaga situasi yang kondusif dan menghindari kepentingan politik yang
dapat memunculkan konflik baik internal maupun eksternal. Akhir-akhir ini,
berita hoax, ujaran kebencian sudah seperti menjadi trend di semua kalangan dan
menjadi polemik, untuk itu kita harus menjaga dan menahan diri untuk kemudian
disosialisasikan kepada masyarakat bahwa jangan mudah terprovokasi oleh berita
yang belum jelas kebenarannya, pungkasnya.
Sementara Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata, S.Sos,
S.IK, MH, diantaranya menyampaikan, berita hoax maupun ujaran kebencian selama
ini juga telah menjadi trending topik, namun masyarakat tidak perlu khawatir,
kami pihak Polri sudah membentuk tim Cyber Cross yang fungsi dan tugasnya untuk
memfilter semua berita yang tidak benar.
Bagi penyebar berita hoax dan ujaran kebencian, penanganannya
sudah diatur dalam UU ITE, seperti yang baru-baru ini kita tangani, dan
motivasi sebagian pelaku memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingan pribadi
yang bersifat finansial, terangnya.
Tugas negara tidak hanya diemban oleh polisi saja, kami perlu
dukungan berbagai pihak, dari TNI, Pemda dan semua komponen masyarakat untuk
mewujudkan situasi keamanan di wilayah Kabupaten Mojokerto, tandasnya.
Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten
Mojokerto, Drs. Machfud Said, M.Pd, menyampaikan, perkembangan ilmu pengetahuan
saat ini mempunyai dampak yang luas terhadap pola perilaku kehidupan
masyarakat, sehingga perlu kita sikapi dengan mengambil langkah yang tepat.
Harapan kita, dengan situasi saat ini, kita mengharapkan
partisipasi aktif FKUB untuk disosialisasikan kepada masyarakat terkait
keberadaan kita sehinga tidak ada salah persepsi dengan kegiatan yang kita
lakukan.
Maksud dan tujuan utama dengan adanya FKUB, FPK, Ormas yang
bersinergi dengan OPD Jajaran Kabupaten Mojokerto adalah untuk kepentingan dan
menjaga NKRI dari kemerosotan akhlak dan budi pekerti yang akan dapat berimbas
kepada pola fikir masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tegasnya.
Acara dilanjutkan dengan Deklarasi Bersama menolak Berita Hoax,
Ujaran Kebencian, Sara, Radikalisme, dan sepakat melaksanakan Pilgub Jatim 2018
secara damai di Kabupaten Mojokerto, serta mendukung Polri dalam menindak tegas
pembuat dan penyebar berita hoax dan ujaran kebencian, yang ditindaklanjuti
dengan penandatanganan deklarasi bersama antara Forkopimda dan Ormas Kabupaten
Mojokerto.
Usai kegiatan, Dandim 0815/Mojokerto, Letkol Kav Hermawan
Weharima, SH, menegaskan bahwa TNI di jajarannya, akan mendukung sepenuhnya
tugas Polri termasuk dalam menangkal penyebaran berita hoax, ujaran kebencian,
Sara dan radikalisme. “TNI–Polri–Pemda dan Tokoh serta seluruh komponen
masyarakat harus bersinergi guna mewujudkan keamanan dan ketertiban di wilayah
Kabupaten Mojokerto, terlebih menjelang Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019”,
tandasnya. *Pendim-0815*
0 komentar:
Posting Komentar