Mojokerto. Danramil 0815/11 Pungging bersama Forpimka
menggelar Rakor Tiga Pilar Plus se-Kecamatan Pungging, bertempat di Pendopo
Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu, (30/05/2018).
Rapat
yang digelar dalam rangka mengantisipasi radikalisme dan terorisme ini,
dihadiri Forpimka Pungging, Ketua MWCNU Pungging H.Imam Sobari, Ketua Gereja
Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojosari Drs. I Wayan Sujana, Ketua Gereja Kristen
Indonesia (GKI) Pungging, Riyanto, serta Tiga Pilar Desa (Kades,
Bhabinkamtibmas dan Babinsa) se-Kecamatan Pungging.
Camat
Pungging, Drs. Mujib, MM mengatakan, berkaitan dengan situasi terkini
khsususnya pasca terjadinya peristiwa
bom di Surabaya tiga pekan lalu, kita semua harus merapatkan barisan untuk
menangkal radikalisme dan terorisme.
Kami selaku pimpinan tugas di wilayah harus bersinergi dengan pimpinan
tugas lainnya yang ada di wilayah, yakni Danramil dan Kapolsek guna menciptakan
Kamtibmas agar masyarakat menjadi tenang.
Demikian
pula dengan Kepala Desa yang mengatur kebijakan pemerintahan di tingkat desa
harus bersinergi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas atau yang dikenal dengan
Tiga Pilar Desa. Sebagai fungsi pembinaan, maka Tiga Pilar harus mampu
mengatasi setiap permasalahan yang ada di wilayah termasuk dalam pemberhentian
perangkat desa yang tidak bisa semena-mena, melainkan harus sesuai
prosedur. Tak kalah pentingnya, Camat
juga mengingatkan tentang transparansi anggaran dana desa (ADD), salah satu wujudnya melalui
pemasangan banner tentang pelaksanaan kegiatan dan anggaran.
Berikutnya
Kapolsek Pungging AKP Adam Damiri, SH, mengajak semua pihak khususnya Tiga
Pilar Desa melakukan langkah dan upaya untuk menangkal aksi radikalisme dan
terorisme, melalui pendataan dan pengecekan rumah kost dan pendatang baru serta
Poskamling. Kapolsek juga mengingatkan tanggal 27 Juni 2018 akan berlangsung
Pemilukada, untuk itu secara bersama-sama kita wujudkan wilayah Pungging yang
kondusif.
Sementara
itu, Danramil 0815/11 Pungging Kapten Inf
Mujiono, menegaskan bahwa permasalahan yang ditangani Tiga Pilar sangat
kompleks dan cukup berat, untuk itu harus ada dukungan dan kerja sama dari
semua pihak. Tiga Pilar Desa harus
bersinergi dalam menyikapi setiap persoalan di tingkat desa seperti mengurangi
potensi kerawanan melalui kegiatan patroli rutin, kemudian dalam permasalahan
berita hoax, hendaknya jangan dishare dan cukup untuk kita saja, dengan
demikian diharapkan akan tercipta situasi yang aman dan kondusif.
Selanjutnya
penyampaian, saran dan masukan dari Ketua GKJW Mojosari Drs. I Wayan Sujana,
yang mengharapkan keberadaan Tiga Pilar Desa dapat menyelesaikan permasalahan
yang ada di tingkat desa demi tercapainya kerukunan antar sesama. *Pendim-0815*
0 komentar:
Posting Komentar