Mojokerto,
- Masih dalam rangkaian TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke-102 TA. 2018 Kodim Mojokerto, di Desa Jembul
Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, sudah memasuki hari ke-21sejak TMMD
dibuka secara resmi, Senin (30/07/2018).
Di tengah
pengerjaan sasaran fisik jalan tembus Desa Jembul menuju Desa Rejosari
sepanjang 1.800 meter x 6 meter, Satgas TMMD juga mengerjakan pembuatan
jembatan darurat. Pasalnya di route jalan tembus tersebut terdapat sungai
kecil, yang dikenal warga setempat dengan sebutan Kali Dadapan. Lokasinya sekitar 500 meter dari titik awal
pengerjaan jalan tembus.
Keberadaan
jembatan di atas kali kecil tersebut sangat diperlukan agar jalan tembus yang
dalam tahap pengerjaan tersebut bisa dilewati dampai titik temu di Desa
Rejosari. Terutama untuk saat ini, guna memperlancar lalu lintas manusia dan
barang yang sedang mengerjakan jalan penghubung antar desa dalam satu
kecamatan.
Menyikapi
kondisi tersebut, Satgas TMMD Ke-102 Kodim 0815 Mojokerto, langsung bergerak
cepat membuat jembatan darurat berbahan kayu dengan memanfaatkan pepohonan yang
tergusur saat pembukaan jalan tembus Jembul – Rejosari, seperti sengon, mahoni,
dan jengjen.
Komandan SSK
TMMD 102 Kodim 0815 Mojokerto Kapten Inf Desto Jumeno, yang terjun langsung di
lokasi, mengatakan, pembuatan jembatan darurat ini memang mendesak dan harus
dilakukan walaupun sifatnya sementara dengan target bisa dilintasi sepeda motor
yang mendistribusikan logistik bagi para pekerja maupun distribusi BBM untuk
ekskavator yang sedang dioperasionalkan.
Selain untuk
memperlancar lalu lintas manusia, barang dan logistik lainnya, lanjut Komandan
SSK, jembatan darurat ini akan bermanfaat untuk kepentingan lainnya, misalkan
bila sewaktu- waktu ada pejabat yang meninjau lokasi tidak ada hambatan,
walaupun hanya dengan menggunakan sepeda motor, maka kegiatan peninjauan dapat
dilakukan sampai titik akhir pengerjaan sasaran fisik (jalan tembus), jelasnya
dengan nada penuh semangat.
Pantauan di
lapangan, tampak Serma Siwanto dari Kodim 0815 Mojokerto bersama para prajurit
Satgas TMMD dan masyarakat secara bergotongroyong dan penuh semangat berupaya
mengerjakan jembatan darurat tersebut, dengan memanfaatkan kayu sengon
glondongan sebagai bantalan jembatan, sementara untuk hamparan atas menggunakan
papan dari kayu mahoni dan kayu jenjen.
Walaupun
dikerjakan secara manual, dalam waktu
kurang dari setengah hari jembatan darurat tersebut dapat diselesaikan, dan
langsung diuji coba dengan dilintasi sepeda motor.
0 komentar:
Posting Komentar