Mojokerto,
- Danramil 0815/06 Kodim 0815 Mojokerto
Kapten Inf Eko Wahyudi bersama Forpimka Kemlagi mengikuti tradisi Kirab Budaya
Dewi Sekar Tanjung IV “1.000 Takir”yang berlangsung di Balai Desa Tanjungan,
Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (21/10/2019).
Kegiatan yang
diselenggarakan Pemerintah Desa Tanjungan ini, dihadiri Camat Kemlagi Tri Cahyo
Hariyanto, S.Sos, Kapolsek Kemlagi AKP Edi Purwo Santoso, SH, Perwakilan Dinas
Parporabudpar Kabupaten Mojokerto, Andi Cahyono, Kades Tanjungan, Suparlik,
SP., Perangkat Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, dan warga
masyarakat dari Dusun Sukomulyo, Dusun Jeruk dan Dusun Tanjungan Desa Tanjungan
sedikitnya 1.500 orang.
Dalam kirab
budaya kali ini disuguhkan arak-arakan / kirab gunungan hasil bumi dan 1.000
takir beragam makanan yang diawali dari Balai Desa Tanjungan kemudian keliling
dusun dan berakhir dengan prosesi larung sesaji di Waduk Tanjungan.
Saat acara
tersebut, selain bentangan bendera merah putih, tampak para peserta menyuguhkan
berbagai kreasi seni dengan memakai kostum cukup bervariasi.
Kades
Tanjungan, Suparlik, SP., mengatakan, Kirab Budaya Dewi Sekar tanjung merupakan
simbolisasi dari seorang putri yang membawa kemakmuran dan seribu takir
merupakan perlambang pangan yang bisa dinikmati semua warga desa sehingga akan
ikatan rasa kebersamaan.
“Ini merupakan
ungkapan syukur atas semua nikmat yang dikaruniakan Allah SWT sekaligus memohon
agar bumi yang ditempati diberi kemakmuran. Kirab budaya sekaligus sedekah bumi
ini akan menjadi daya tarik tersendiri dan akan mengundang lebih banyak
pengunjung terlebih di Desa Tanjungan ada Ekowisata Waduk Tanjungan,”
ungkapnya.
Sementara
Danramil 0815/06 Kemlagi Kapten Inf Eko Wahyudi yang berada di lokasi, ketika
diminta pendapatnya mengungkapkan, yang kita petik dari kegiatan ini
diantaranya semangat kebersamaan dan gotong royong dan kekompakan, bila kondisi
ini diterapkan dalam kesehariaan maka akan tercipta kerukunan antar sesama
warga masyarakat.
“Kirab budaya
atau apapun istilahnya yang didalamnya ada tradisi sedekah bumi yang merupakan
warisan leluhur patut dilestarikan. Hal ini bentuk kecintaan kita terhadap tata
nilai atau kearifan lokal yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Melestarikan tradisi dan budaya merupakan
salah satu bentuk konkret dari cinta tanah air dan bela negara,” tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar