Mojokerto,
- Babinsa Kwatu Pos Ramil Mojoanyar Kodim 0815 Mojokerto Serda Sumiran,
melaksanakan pendampingan Upsus Ketahanan Pangan, di Dusun Kwatu Desa Kwatu,
Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jum’at (17/05/2019).
Menurut Serda
Sumiran, kegiatan pendampingan ketahanan pangan berupa panen padi berlangsung
di lahan seluas 3.000 meter yang ditanami jenis padi varietas Inpari-32, milik H. Romli, anggota Poktan Tani Kuat,
Dusun/Desa Kwatu.
Serda Sumiran
menambahkan, panen padi di lokasi tersebut, menghasilkan gabah seberat 2,5 ton,
berarti dalam satu hektar, produktivitas panen mencapai 7,25 ton. Untuk harga gabah kering panen (GKP) saat ini
di tingkat petani dihargai Rp 4.000,- per kilogram, sedangkan gabah kering
panen (GKP) mencapai Rp 5.000,- per kilogram.
“Hasil panen
ini tentunya sangat menggembirakan bagi petani, karena di beberapa lokasi
sebagian petani tidak bisa maksimal dalam memanen padi akibat adanya padi yang
rebah karena diguyur hujan,” imbuhnya.
Sehari
sebelumnya, Kamis (16/05), pendampingan panen padi juga berlangsung di Dusun
Rangkah Desa Sumberjati. Panen padi di
lahan seluas 4.000 meter yang ditanami jenis padi varietas Inpari-32, milik
Sukiman, anggota Poktan Sri Rejeki III, mendapat pendampingan langsung dari
Babinsa Sumberjati, Kopka Raino.
Pada
kesempatan berbeda, Danpos Ramil Mojoanyar Lettu Inf Akhmad Rifa’i menuturkan,
aktivitas pendampingan Upsus Pajale ini hingga saat ini masih dilakukan para
Babinsa di wilayah binaan masing-masing.
“Hal ini
dilakukan guna memotivasi sekaligus membantu petani dalam mewujudkan swasembada
pangan. Bila pencapaian swasembada pangan terwujud, maka dengan sendirinya
pendapatan petani akan bertambah,” tegasnya.
Masih kata
Danpos, untuk mengoptimalkan pencapaian swasembada pangan di wilayah, para
Babinsa harus bersinergi dengan PPL dan Poktan, untuk terus memberikan
penyuluhan, pengawalan dan pendampingan sejak masa pengolahan lahan, perawatan
tanaman hingga masa panen tiba.
“Dengan
demikian maka siklus pangan akan terus berlangsung tanpa kendati ada hambatan
namun tentunya akan diminimalisir oleh petugas lapangan bersama Poktan dan
petani itu sendiri,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar