MOJOKERTO. Di tengah kemajuan dan modernisasi zaman, sebagian masyarakat di wilayah
Kabupaten Mojokerto, masih mempertahankan tradisi Ruwah Dusun / Desa, seperti
masyarakat Dusun Jatisumber Desa Watesumpak Kecamatan Trowulan yang merayakan
Ruwah Dusun dalam bentuk Kirab Tumpeng dan Budaya secara besar-besaran, pada
Sabtu (13/03/2017).
Tidak
kurang dari 1.500 orang hadir dalam acara Ruwah Dusun tersebut, antara lain
Camat Trowulan H. TulusWidayat, Spd., MM.,
Para Pemerhati dan Pegiat Budaya, Kades beserta Perangkat Desa, Babinsa Watesumpak Serda
Irvan Novianto, Bhabinkamtibmas Aiptu Yuli, Warga Dusun Jatisumber dan
Dusun-Dusun lainnya di Desa Watesumpak, bahkan turis mancanegara dari Jerman
dan Singapura ikut menyaksikan acara tersebut.
Acara
ini merupakan ungkapan rasa syukur atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan Allah Subhanahu WaTa’ala, selain itu tradisi Ruwah Dusun juga
dimaksudkan untuk melestarikan budaya leluhur yang saat ini hampir punah.
Camat
Trowulan, H. Tulus Widayat, S.Pd, MM., dalam sambutannya saat melepas Peserta
Kirab Tumpeng dan Budaya menyampaikan,Kirab Tumpeng dan Budaya dalam rangka Ruwah
Dusun merupakan tradisi tahunan yang harus dilestarikan. Lanjutnya, kita semua harus menjaga
kerukunan antar Umat Beragama dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi
tetap tegaknya NKRI.
Selanjutnya
pelaksanaan Kirab Tumpeng dan Budaya melalui route Jalan Dusun Jatisumber Selatan menuju
Jalan By Pass Surabaya – Jombang, kemudian PPST - lanjut ke arah Jatisumber Utara
menuju Punden Jatisumber. Kirab dengan membawa hasil
pertanian dan buah-buahan seperti pisang, apel, jeruk, tomat dan tumpeng
nasi kuning yang mengandung makna agar masyarakat dengan adanya ruawatan dusun
diberikan keselamatan, kesehatan dan diberikan rejeki yang melimpah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. (Dim/Pen).
0 komentar:
Posting Komentar