Mojokerto. Aksi
radikalisme dan terorisme yang dinamikanya cukup tinggi, menjadi atensi Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Mojokerto dengan menggelar Rapat
Koordinasi (Rakor), di Ruang Nusantara Pemkot Mojokerto, Jalan Gajah
Mada Nomor 145 Kota Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (15/05/2018) siang.
Hadir
dalam kegiatan tersebut, antara lain Wakil Walikota Mojokerto Ir. Suyitno,
M.Si, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setyono, SH, S.IK, M.Sc (Eng),
Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, S.H., Kajari Kota Mojokerto
Dr. Halila Rama Purnama, SH.,MH., dan Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto,
Muslim, SH, MH, Ketua DPRD Kota Mojokerto, Febriana Meldyawati, SH,
dan Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto, H. Anang Fahrurroji, S.Sos., M.Si.
Dalam
Rakor yang dibuka Wakil Walikota Mojokerto tersebut, juga menghadirkan Ketua
Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Romli, Ketua Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM), Fatoni, Para Camat, Kepala Kelurahan, Babinsa dan
Bhabinkamtibmas se-Kota Mojokerto.
Wakil
Walikota Mojokerto Ir. Suyitno, M.Si, menegaskan, Rakor ini digelar untuk
menyikapi situasi yang berkembang saat ini khususnya terkait radikalisme dan
terorisme. Mojokerto Kota Damai untuk itu kita berkumpul dalam upaya
menciptakan suasana Kota Mojokerto yang kondusif. “Maka
dari itu semua pihak, khsusunya Kepala Kelurahan dan jajarannya untuk cepat
tanggap terhadap situasi yang berkembang,” pintanya.
Sementara
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setyono, SH, S.IK, M.Sc (Eng), mengajak
untuk menyamakan persepsi dalam mengatasi situasi yang berkembang saat
ini. Semua daerah memiliki potensi ancaman, namun dengan adanya
kerja sama semua pihak, situasi dapat diatasi. Kita jangan membebani masyarakat
sehingga tidak aktivitas lazimnya. “Kami TNI - Polri siap menerima masukan dan
saran untuk menyikapi situasi yang berkembang saat ini”, tegasnya.
Dandim
0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan menambahkan, bahwa aksi radikalisme dan
terorisme bukanlah gerakan Islam, karena Islam mengajarkan cinta
damai. Salah satu upaya untuk membatasi ruang gerak kelompok penebar
teror, yakni dengan meningkatlan pengamanan (Pam) swakarsa melalui Poskamling
dan pendataan rumah kost guna mencegah dan mendeteksi secara dini setiap
potensi ancaman yang akan muncul ke permukaan.
“Di
sini peran penting Tiga Pilar sangat diperlukan, koordinasi dan
bekerja sama dengan tokoh hingga RT/RW, sehingga wilayah stabilitas wilayah
tetap terjaga, masyarakat dapat beraktivitas dan wilayah aman dari aksi
terorisme”, tandasnya.
Senada
dengan Wawalikota, Kapolres dan Dandim, Unsur Forpimda lainnya yakni Kajari dan
Ketua PN menyampaikan hal serupa termasuk Ketua DPRD Kota Mojokerto, mendukung
sepenuhnya upaya dan langkah Pemda, TNI - Polri dalam menciptakan kondusifitas
wilayah. *Pendim-0815*
0 komentar:
Posting Komentar