Mojokerto,
- Kesadaran bela negara merupakan sesuatu yang esensial dan harus dimiliki oleh
setiap Warga Negara Indonesia, sebagai wujud penunaian hak dan kewajiban dalam
upaya bela negara. Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan
bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia.
Hal tersebut
disampaikan Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH, saat
menjadi pembicara dalam Seminar Pembinaan Wawasan Kebangsaan Bagi Pemuda Tahun
2019 yang diselenggarakan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Mojokerto,
di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Majapahit, Jalan Raya Gayaman KM
4 Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (13/03/2019).
Dalam materi
bertajuk "Bela Negara Dalam Perspektif Strategi & Kebijakan Pertahanan
Negara", Dandim 0815 menjelaskan berdasarkan beberapa teori tentang fungsi
dan tujuan negara, secara umum negara didirikan atas kesamaan sikap, cita-cita
dan tujuan bersama yakni untuk mensejahterakan warga negaranya, demikian pula
dengan tujuan negara Indonesia yang sesuai dalam cita-cita dan tujuan nasional
Bangsa Indonesia.
Namun
tentunya, lanjut Dandim, untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara tersebut, setiap warga negara harus bersedia membela
negaranya karena untuk kepentingan dirinya dan sesamamya. Selain itu setiap warga negara harus memiliki
sikap Patriotisme dan nasionalisme, yaitu sikap seseorang yang bersedia
mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya, yang
dilandasi semangat cinta tanah air.
“Beberapa
pertimbangan yang mendasari bela negara, diantaranya menurut teori dan tujuan
negara, asas rasionalitas, kontrak sosial, dan moralitas termasuk aspek yuridis
yang mendasari bela negara, yakni pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat (1) dan (2)
UUD 1945, Pasal 68 UU RI Nomor 39 Tahun
1999 tentang HAM, dan Pasal 9 UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara,” papar Dandim.
Tidak kalah
pentingnya, Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara atau yang dikenal
juga dengan Empat Pilar Kebangsaan, yang harus terus dijaga dan diamalkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Pancasila
sebagai falsafah bangsa yang digali dari khasanah budaya bangsa sekaligus
sebagai dasar negara, Ideologi nasional dan sumber segala sumber hukum; UUD
1945 sebagai jiwa kehidupan Bangsa Indonesia dan landasan konstitusional; NKRI
sebagai Tanah Air, Ruang Hidup, Sumber Kehidupan, yang mampu menyatukan
keterpisahan geografi; dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai hakekat dari komitmen
hidup manusia dan ajaran moral bermasyarakat secara harmonis, “ urainya.
“Peran warga
negara, pertama sebagai garda bangsa yakni merupakan kekuatan bangsa, benteng
bangsa dan kekuatan nasional; kedua sebagai generasi penerus bangsa berperan
menentukan masa depan bangsa dan negara, serta sebagai dinamisator dan
stabilisator; ketiga sebagai kader pemimpin bangsa, berperan sebagai agent of
change (agen perubahan), pemikir bangsa, pengawal bangsa dan negara,”
tandasnya.
Dalam Seminar
bertema "Menumbuhkembangkan Keharmonisan, Saling Pengertian, Saling
Menghormati dan Saling Percaya Diantara Masyarakat", dibuka Kepala
Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto Eddy Taufiq, S.STP mewakili Wakil Bupati
Mojokerto dengan peserta dari IPNU-IPPNU, Fatayat, Tokoh Lintas Agama,
Muslimat, Banser, FKPPI, Pemuda Ansor, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan
Budayawan, secara keseluruhan tidak kurang dari 175 orang.
Selain Dandim
0815, dalam kegiatan tersebut mengundang pemateri dari Akademisi dari
Universitas Islam Surabaya Mokhammad Zainal Abidin, M.Pd.I., dan Kapolres
Mojokerto yang diwakili Kasat Bimas AKP Bambang S.
Tampak hadir
dalam kegiatan, antara lain Kabid Kewaspadaan dan Kajian Strategis Bakesbangpol
Kabupaten Mojokerto Drs. Roul Amrulloh, Ketua FPK Kabupaten Mojokerto diwakili
Drs. I Wayan Sujana, serta sejumlah Tokoh Kabupaten Mojokerto, yaitu Ketua MUI
KH. Mashul Ismail, Ketua PCNU KH. Abdul Adzim Alwy, Sekretaris PD Muhammadiyah
Sdr. Ali Ridho, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Drs. H. Nur Rokhmad, MM.,
Ketua GM FKPPI Dra. Sumarmi, Ketua PC GP Ansor H. Muhammad Ali Nasih, M.Pd.I.,
dan undangan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar