MOJOKERTO. Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka)
Mojosari yang terdiri dari Camat Mojosari H. Abdullah, SH, MM., Kapolsek
Mojosari Kompol Heru Wijiatmoko, SH., dan Danramil 0815/09 Mojosari Kapten
Inf Wiyanto menggandeng MWCNU Setempat melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid
Nurul Huda Dusun Modopuro Desa Modopuro, Mojosari, Mojokerto, Kamis malam
(08/06/2017).
Sejumlah 250 orang hadir dalam
kegiatan tersebut, antara lain Kepala KUA Kec. Mojosari, Ketua MWC NU Kec.
Mojosari KH. Muhammad Nawawi beserta pengurus, Kepala Desa Modopuro, Babinsa,
Bhabinkamtibmas, Ketua BPD dan anggota, Toga, Thomas, Toda, Takmir
Masjid, Jama'ah Sholat Isya dan Tarawih Masjid Nurul Huda.
Seusai Sholat Tarawih, Ketua Remas
Nurul Huda menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Forpimka
Mojosari dan MWCNU yang telah menyelenggarakan Safari Ramadhan di Masjid Nurul
Huda Mojodopuro, semoga apa yang dicita-citakan dalam Safari Ramadhan ini dapat
tercapai.
Kemudian pihak Forpimka Mojosari
secara berturut-turut menyampaikan sambutan, yang dimulai Camat Abdullah, SH.,
MM., menyampaikan tujuan safari ramadhan untuk mempererat silaturahmi dengan
masyarakat khususnya Desa Modopuro. Diharapkan momen ramadhan ini
sebagai ajang untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena bulan
ramadhan adalah bulan rajanya bulan yang penuh berkah dan ampunan. Pungkasnya.
Kapolsek Mojosari, mengajak
meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, harus diingat bahwa Negara Indonesia
berdasar Pancasila bukan negara Islam, untuk itu hindari segala faham yang
menyimpang atau bertentangan dengan Pancasila.
Senada dengan Kapolsek, Danramil
0815/09 Mojosari Kapten Inf Wiyanto, menyampaikan Pancasila merupakan Ideologi
Negara sebagai Perekat Bangsa sudah final. Jangan mudah terpancing
hasutan/provokasi, adu domba yang hanya akan memecah belah kita terlebih oleh
kelompok berfaham radikal.
Sementara itu, Ketua MWCNU Mojosari
KH Mohammad Nawawi, mengajak para Jama'ah dan segenap lapisan masyarakat untuk
menjaga NKRI. Seraya mengajak mengucap Saya Pancasila, Saya Indonesia,
NKRI harga mati, kemudian ditutup do'a dilanjutkan ramah tamah. (Dim/Pen).
0 komentar:
Posting Komentar