MOJOKERTO. Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2017
yang dilaksanakan secara serentak di berbagai daerah melalui Upacara Bendera
termasuk di Mojokerto. Upacara Bendera
dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda digelar Korem 082/CPYJ di Lapangan
Cikaran Jalan Gajah Mada Nomor 4 Kota Mojokerto, Sabtu (28/10/2017). Bertindak sebagai Irup Kasiter Korem 082/CPYJ
Letkol Arm Andi Winasis dan Komandan Upacara Kapten Inf Edi Purwanto dengan
penanggungjawab kegiatan Denkesyah 05.04.02 Mojokerto.
Hadir dalam kegiatan
antara lain Dandenkesyah 05.04.02/Mojokerto Letkol Ckm Makhfud Hadi Prayitno,
Para Komandan/ Ka Bapras Jajaran Rem 082/CPYJ serta diikuti sekitar 350 orang
peserta upacara terdiri para Pa, Ba, Ta dan ASN Korem 082/CPYJ, Kodim 0815 Mojokerto dan Bapras jajaran Rem
082/CPYJ. Adapun susunan pasukan upacara
1 Tim Korsik Ajenrem 082/CPYJ, 1 Pok Para perwira, 3 SSK Pasukan Bintara,
Tamtama Korem 082/CPYJ, Kodim 0815 dan Bapras, 1 SST Pasukan Bersenjata dan 3
SST ASN.
Dalam amanatnya, Irup
membacakan amanat Menpora RI Imam Nahrawi, diantaranya, Delapan puluh sembilan
tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari
seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di
Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang
Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sabagai satu nusa, satu bangsa dan satu
bahasa yaitu, Indonesia. Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental bagi
perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian
melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam sebuah
kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah
menyampaikan : “ Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah
Pemuda. Kalau sekedar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa,
dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,”
Mengutip pesan
Presiden RI pertama Bung Karno “Api Sumpah Pemuda Harus Terus Kita Nyalakan”,
mengandung makna pemuda harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, berani melawan ego kesukuan,
keagamaan dan kedaerahan, berani mengatakan bahwa persatuan Indonesia adalah
segala-galanya jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan dan
golongan.
Dengan semangat Hari
Sumpah Pemuda, sudah saatnya kita sebagai generasi penerus bangsa menghentikan
segala perdebatan yang mengarah kepada perpecahan bangsa. Kita melangkah ke
tujuan yang lebih besar, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Diakhir membacakan
amanat, Irup menegaskan, saatnya kita Berani Bersatu untuk Kemajuan dan
Kejayaan Indonesia. (Pendim-0815).
0 komentar:
Posting Komentar